Bicara soal pendidikan, mungkin Raden Ajeng Kartini (1904-1929) adalah sosok yang tidak akan dilupakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Apalagi setiap tanggal 21 April kita merayakan hari lahirnya. Nah, hari ini saya mau mengupas pelajaran Salesmanship dari seorang RA Kartini.
Pertama-tama, kita lihat dulu siapa RA Kartini. Beliau dilahirkan di keluarga bangsawan Jawa. Ayahnya adalah seorang Bupati di Jepara. Beliau masih keturunan dari Sultan Hamengkubuwono VI, bahkan dapat dibilang masih ada hubungan dengan Raja Mataram. Pada jaman itu, yang menikmati bangku sekolah hanyalah para anak-anak pria. Beruntung, Kartini diberikan fasilitas sehingga ia dapat bersekolah di ELS (Europese Lagere School) – setingkat Sekolah Dasar sekarang – hingga ia berusia 12 tahun. Di sekolah tersebut, RA Kartini belajar dalam bahasa Belanda.
Berbekal pengetahuannya dalam bahasa Belanda tersebut, ia rajin membaca majalah dan koran berbahasa Belanda, dan ia menemukan bahwa ada perbedaan besar antara perlakuan terhadap wanita di Jawa dibandingkan dengan di Eropa. Ia lalu menulis surat dengan beberapa kenalan di Belanda. Dalam suratnya ia menuliskan keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi hanya dipandang sebelah mata di Indonesia sini. Ia pun berkeinginan untuk melanjutkan sekolah di Belanda meskipun keinginan tersebut tidak disetujui oleh ayahnya sendiri.
Akhirnya ia dinikahkan dengan bupati Rembang dan oleh suaminya ia diberikan ijin untuk mendirikan sekolah wanita di dekat kantor kabupaten Rembang. Ia meninggal pada usia 25 tahun setelah melahirkan putra satu-satunya di tahun 1904.
Lalu, apa hubungan RA Kartini dengan Sales? Hubungannya baik-baik saja! Hehehe, becanda deh…
Menurut saya, RA Kartini adalah seorang sales sejati. Berikut adalah alasannya:
-
-
Beliau memiliki goals yang sangat jelas: Memajukan perempuan pribumi.
-
-
Sebagai sales, di awal tahun harus melakukan Goal Setting.
-
-
Beliau mengkomunikasikan keinginan tersebut dengan orang-orang yang memiliki pengaruh untuk membuat keputusan (decision maker).
-
-
Sebagai sales, kita disarankan untuk mencari pembuat keputusan.
-
-
Beliau memperdalam kemampuan dan pengetahuannya secara otodidak dengan membaca surat kabar dan membuat artikel maupun catatan dari sana.
-
-
Sebagai sales, wajib untuk terus belajar dari berbagai sumber.
-
-
Beliau memadamkan keinginan nya untuk bersekolah di Belanda dan menikah dengan Bupati Rembang, lalu mendirikan sekolah perempuan. Saya menganggap ini adalah sebuah upaya negosiasi. Jika ia pergi ke Belanda, maka hanya ia sendiri lah yang pintar. Tapi dengan membuka sekolah, ia membuka jalan bagi banyak wanita untuk maju.
-
-
Sebagai sales, harus selalu mencari win-win solution yang paling memberikan keuntungan.
Tentu tidak ada salahnya kalau di bulan April ini kita memperingati hari lahir beliau dengan mempelajari 4 tips sales dari RA Kartini.
Semoga bermanfaat.
Indra Hadiwidjaja CFP®
Financial Planner
@rencanakeuangan
@indrahw
pin:2712432F
hp: 081.616.424.78